Blog ini tentang promosi "Travel Indonesia"

Klathak, Sate Khas Jogjakarta dengan Bumbu Minimalis

Sate Klathak
Sate klathak adalah sate khas dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum dibakar, sate klathak hanya dilumuri dengan garam dan tidak dibumbui dengan kecap atau saus kacang. Tusuk sate yang digunakan pun sangat unik. Sate klathak tidak menggunakan tusuk kayu sebagai tusuknya tetapi besi jeruji sepeda.
Penggunaan jeruji sebagai pengganti tusukan sate memang bukan tanpa alasan. Jeruji sepeda yang terbuat dari besi merupakan penghantar panas yang baik, hal ini membuat panas yang diterima dari arang lebih meresap luar dan dalam.
 
 
Sate Klathak disajikan dengan kuah kaldu bumbu kuning seperti kuah gulai.Citarasa daging kambing asli dapat dinikmati dengan memakan sate klathak ini. Potongan daging kambing pada sate klathak ini cukup besar, namun teksturnya empuk dan gurih. Salah satu rahasianya adalah karena hanya menggunakan bumbu minimalis dan menggunakan jeruji sebagai tusukannya.

 


Penikmat sate klathak dapat juga melepaskan daging sate di jeruji, dan menikmati sate ini dengan kuah gulai. Menikmati sate seerti ini, mirip dengan menikmati tongseng. Jika anda adalah penyuka sate klathak yang pedas, maka anda dapat menambahkan sambal atau langsung makan cabai rawit dengan cara di gigit langsung atau dipotong masukkan ke kuah gulai.

Salah satu kedai sate klathak yang terkenal adalah Sate Klathak Pak Pong.
Buka: kira-kira pukul 10.00 – 23.00 WIB
Lokasi:  Jl. Imogiri Timur Km 10 (sebelah timur Stadion Sultan Agung), Bantul- DIY


Lain kali datang ke Jogjakarta, jangan lupa menukmati kuliner unik yang satu ini ya.

Kuliner Lian Khas Daerah:
Salam Travel Indonesia
3 Komentar untuk "Klathak, Sate Khas Jogjakarta dengan Bumbu Minimalis"

salah satu menu fav kalo ke jogja nih mas Arfi. Menurut anda apa kuliner lain di yg fav di jogja?

masuk masuk... terimakasih ya...

Terimakasih telah mengunjungi IndonesiaSand. Silahkan menambahkan komentar untuk masukan kepada kami, saling jaga silaturahim antar Blogger. Terimakasih.

Back To Top